Ke Mana Arah Data Ketenagakerjaan AS Akan Membawa Dolar?

Ke Mana Arah Data Ketenagakerjaan AS Akan Membawa Dolar?

Diperbarui • 2023-08-04

Rilis data ketenagakerjaan AS, khususnya Nonfarm Payroll (NFP), kembali menjadi sorotan pasar. Sebelum data ini dirilis, data ketenagakerjaan lainnya seperti JOLTs dan ADP sektor swasta dapat menjadi acuan bagi pelaku pasar. Data NFP ini tidak hanya menjadi indikator perkembangan ekonomi AS, tetapi juga menjadi acuan yang dapat memengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve ke depannya.

Pada hari Selasa kemarin, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTs/Job Openings and Labor Turnover Survey) turun menjadi 9,58 juta dari 9,62 juta laporan pada bulan Juli. Laporan bulanan ini menunjukkan pemulihan kondisi pasar tenaga kerja, menyambut baik berita bahwa Federal Reserve sedang mempertimbangkan untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga.

Data JOLTS yang lebih rendah dari perkiraan dapat dilihat sebagai tanda bahwa pasar tenaga kerja AS mulai stabil, dan berpotensi memengaruhi data Nonfarm Payroll yang akan dirilis pada hari Jumat. Data NFP diperkirakan akan turun menjadi 203.000 dari laporan bulan Juli sebelumnya sebesar 209.000, dengan tingkat pengangguran stabil di 3,6%.

Sejalan dengan harapan The Fed dalam upaya mengendalikan inflasi dengan pasar tenaga kerja yang stabil dan kondisi ekonomi AS yang melambat, data Nonfarm Payroll akan menjadi salah satu acuan bank sentral dalam mengambil sikap selanjutnya, akankah menaikkan suku bunga pada bulan September atau masih menahannya.

Biasanya, jika data pasar tenaga kerja AS tumbuh atau data yang dirilis lebih baik dari perkiraan, hal itu akan mendorong dolar AS untuk menguat. Imbasnya, XAUUSD yang diperdagangkan dalam denominasi dolar AS akan menghadapi tantangan dan berpotensi untuk terus turun. Begitu juga sebaliknya, jika data NFP AS lebih buruk dari perkiraan, dolar AS akan turun dan emas akan menguat.

Dalam skenario data Nonfarm Payroll yang lebih baik dari perkiraan, maka dolar AS akan menguat dan emas akan melemah. Selain itu, proyeksi kenaikan suku bunga The Fed akan mendukung imbal hasil obligasi AS untuk menguat, dan membuat para pelaku pasar meninggalkan aset emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Indeks dolar AS

USD 04082023.jpg

Indeks dolar AS saat ini masih cukup nyaman berada dalam pola Bullish, yang rebound cukup signifikan dalam tiga pekan terakhir dari level terendah di bulan Juli 99,57 yang disentuh pada pertengahan Juli lalu. Tren kenaikan ini didukung dengan harga yang bergerak di atas indikator Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200 yang menunjukkan tren Bullish dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tren ini juga dikonfirmasi oleh indikator Relative Strength Index yang saat bergerak di atas level 50. Indeks dolar AS saat ini diperdagangkan cukup nyaman di atas level 102,60. Indeks dolar AS berpotensi menguat menuju level Resistance terdekatnya di level 102,80. Jika berhasil menembus level Resistance terdekatnya di 102,85, Greenback berpotensi lanjutkan kenaikan menuju level 103.5 dengan terlebih dahulu menembus level Resistance Penting 130,00. Namun, potensi penurunan jika data NFP kali ini tidak mendukung dolar AS masih mungkin terjadi. Jika terjadi penurunan, indeks dolar AS kemungkinan terlebih dahulu akan turun menuju level support terdekatnya di level 102,43 hingga ke level support selanjutnya ke level 102,25.

 

XAUUSD

XAUUSD 04082023.jpg

Kenaikan dolar AS jika data NFP mendukung greenback akan semakin menenggelamkan XAUUSD yang saat ini harus menyusuri tren bearish melanjutkan penurunan ringan pekan lalu dan bergerak menjauh dari Indikator Simple Moving Average (SMA)50 dan SMA100, bahkan menembus SMA200 yang mengindikasikan tren penurunan jangka panjang. Tren Bearish XAUUSD juga dikonfirmasi oleh indikator Relative Strength Index (RSI) yang bergerak di bawah level tengah 50, meski masih jauh dari area Oversold. XAUUSD saat ini yang diperdagangkan di area 1930, berpotensi melanjutkan penurunan menuju level Support terdekatnya di level 1,925.

Bahkan, jika rilis data NFP lebih baik dari perkiraan, emas berpotensi lanjutkan penurunan menuju level psikologis 1.900. Dengan data yang masih menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang sudah ketat, akan membuka peluang Federal Reserve menaikkan suku bunga. Imbasnya, yield obligasi, yang memberikan imbal hasil, akan menjadi incaran investor dibandingkan dengan emas yang tidak memiliki imbal hasil. Meski demikian, antisipasi data yang lebih rendah dari perkiraan, akan memungkin XAUUSD untuk pulih dan kembali mencoba rebound menuju level resistance kuat di level 1,960 jika mampu melewati level tengah 1,950.

 

EURUSD

EURUSDH4.png

Data NFP yang positif dan mendukung kenaikan dolar AS. Ini tidak lepas dari upaya The Fed mengatasi inflasi yang tinggi, harus kembali menaikkan suku bunga. Imbasnya, ini akan membuat EURUSD juga melemah, yang sebelumnya sudah dilemahkan oleh bank sentral Eropa (ECB) yang secara mengejutkan menahan laju kenaikan suku bunga. Melemahnya euro, akan membawa EURUSD akan terus turun menjauh di bawah indikator SMA50, memotong ke bawah SMA100 bahkan menuju indikator SMA200 yang mengindikasikan pasangan ini dalam tren bearish yang cukup meyakinkan. Sementara RSI seakan mengkonfirmasi penurunan ini yang juga mulai menjauh di bawah level 50 menuju area Oversold. EURUSD berpotensi lanjutkan penurunan menuju level Support terdekatnya di level 1,0890 hingga ke level 1,0830 jika kembali menembus ke bawah level pertengahan 1,0850. Potensi koreksi signifikan yang kemungkinan kecil akan terjadi, yang hanya akan membawa EURUSD mencatat rebound singkat menuju level Resistance terdekatnya di 1,0966 hingga ke level 1,0977.

Menyerupai

AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion
AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion

Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,

Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi
Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi

Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera